Rabu, 20 November 2013

Canberra, - Penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Indonesia memang terjadi pada tahun 2009 atau di masa pemerintahan Perdana Menteri (PM) Kevin Rudd. Namun pemerintah Australia yang kini dipimpin PM Tony Abbott didesak untuk menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas penyadapan itu.
Desakan itu disampaikan mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Bob Carr seperti dilansir Sky News, Selasa (19/11/2013).
Carr yang berasal dari partai Buruh itu menyebut masalah ini "bencana". Dia pun mendesak Abbott untuk meminta maaf. Carr juga mengkritik pernyataan Abbott sebelumnya mengenai penyadapan ini.
Dalam sidang di parlemen pada Senin, 18 November kemarin, Abbott mengatakan: "Semua pemerintahan mengumpulkan informasi. Semua pemerintahan tahu bahwa setiap pemerintahan lainnya mengumpulkan informasi."
Menurut Carr, tak seharusnya Abbott berkomentar seperti itu. "Nadanya terlalu meremehkan, bukannya membantu," cetus Carr.
Atas isu penyadapan ini, PM Abbott menolak mengatakan apakah dirinya berencana menghubungi Presiden SBY untuk secara langsung menyampaikan penjelasan ataupun permintaan maaf.
Dikatakan Abbott, dirinya tak akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang akan membahayakan hubungan baik dengan Indonesia.
"Saya tak akan mengatakan atau melakukan apapun yang bisa merusak persahabatan erat dan kerja sama kuat kita dengan Indonesia. Saya tak akan mengatakan apapun mengenai masalah intelijen," cetus pemimpin negeri Kangguru itu kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (19/11/2013).
"Yang sebenarnya adalah kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan Indonesia," tuturnya.
Dalam dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden, pembocor intelijen Amerika Serikat, disebutkan bahwa badan intelijen Australia menyadap aktivitas telepon seluler milik SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Penyadapan juga dilakukan atas percakapan telepon Bu Ani dan sejumlah menteri Indonesia.
Sumber


Jakarta - Hubungan Indonesia dan Australia tengah memanas. Hal ini terkait penyadapan yang dilakukan intelijen Australia pada presiden dan sejumlah menteri. Sejumlah langkah diambil Indonesia antara lain memutus sementara kerjasama militer. Lalu bagaimana nasib WNI yang ada di sana?
"Saya berpesan ke rakyat Indonesia yang berda di Australia apakah diplomat ataupun pekerja dan mahasiswa untuk tetap tenang dan teruslah bekerja dan belajar," jelas Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Menurut SBY, pemerintah Indonesia dan Australia memiliki tugas dan kewajiban untuk mengatasi persoalan yang muncul. SBY juga menyebut dirinya sudah berkirim surat ke PM Tony Abbot.
"Saya secara resmi kirim surat untuk mendapatkan responnya dan kita akan lihat apa yang dapat kita lakukan nanti," terang SBY.
Sumber


Canberra, - Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott tengah disorot terkait isu penyadapan intelijen Australia terhadap Presiden SBY, Bu Ani dan para pejabat tinggi RI. Namun sejauh ini tak ada penjelasan apalagi permintaan maaf dari Abbott mengenai isu yang telah menimbulkan kegeraman pemerintah dan publik Indonesia itu.
Meski begitu Abbott bersikeras, hubungan dengan Indonesia tetap kuat dan erat.
Atas isu penyadapan ini, Abbott menolak mengatakan apakah dirinya berencana menghubungi Presiden SBY untuk secara langsung menyampaikan penjelasan ataupun permintaan maaf.
Dikatakan Abbott, dirinya tak akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang akan membahayakan hubungan baik dengan Indonesia.
"Saya tak akan mengatakan atau melakukan apapun yang bisa merusak persahabatan erat dan kerja sama kuat kita dengan Indonesia. Saya tak akan mengatakan apapun mengenai masalah intelijen," cetus pemimpin negeri Kangguru itu kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (19/11/2013).
"Yang sebenarnya adalah kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan Indonesia," tuturnya.
"Tentunya, hari ini mungkin bukan hari yang baik dalam hubungan itu. Namun meski begitu, kita memiliki hubungan yang sangat baik dan kuat dengan Indonesia," tegas Abbott.
Dalam dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden, pembocor intelijen Amerika Serikat, disebutkan bahwa badan intelijen Australia menyadap aktivitas telepon seluler milik SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Penyadapan juga dilakukan atas percakapan telepon Bu Ani dan sejumlah menteri Indonesia.
Sumber


Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah memanggil pulang Dubes RI untuk Australia Najib Riphat Kesoema terkait tindakan penyadapan yang dilakukan negeri Kangguru tersebut. Hari ini, Dubes Najib akan melapor ke Presiden SBY.
"Untuk memberikan penjelasan yang utuh dalam kapasitas beliau sebagai mata dan telinga Indonesia di Australia," ujar Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Rabu (20/11/2013).
Informasi yang diterima detikcom, Dubes Najib akan bertemu di Kantor Presiden pada pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya Menlu Marty Natalegawa mengatakan pemerintah Indonesia masih menunggu sikap pemerintah Australia terkait penyadapan yang dilakukan kepada Presiden SBY. Pemerintah Australia harus menyelesaikan masalah yang dimulainya.
"Intinya, sekali lagi, ini bukan kita yang bawa masalah ini, melainkan pihak Australia. Sehingga pihak Australia yang harus cari jalan penyelesaian ini dengan baik," ujar Marty di Istana Merdeka, Selasa (19/11).
Sumber


Jakarta - Menlu Marty Natalegawa dan Dubes RI di Australia Najib Riphat Kesoema menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan membahas soal penyadapan yang dilakukan Australia kepada Presiden SBY dan pejabat RI lainnya.
Dubes Najib datang bersama Menlu Marty Natalegawa ke Kantor Presiden, Jakarta, sekitar pukul 10.35 WIB, Rabu (20/11/2013). Menlu Marty mengatakan dirinya dan Dubes Najib sudah bertemu pagi tadi membicarakan penyadapan tersebut sebelum bertemu Presiden SBY.
"Tadi pagi kami berdua sudah melakukan konsultasi tersebut, dan pagi ini kita melaporkan kepada presiden untuk memperoleh instruksi dan arahan selanjutnya," ujar Menlu Marty.
Sementara itu Dubes Najib mengatakan terkait isu penyadapan, tidak ada imbas secara langsung kepada warga negara Indonesia di Australia. Warga negara Indonesia di Australia tetap tenang.
"Warga negara semua tenang, seperti disampaikan Pak Menlu, kami akan melaporkan kepada Bapak Presiden, setelah itu Pak Marty dan saya akan bertemu teman-teman," kata Dubes Najib.
Apakah sudah ada pernyataan dari pemerintah Australia?
"Sampai sekarang saya belum lihat, tapi melalui media, sudah menyampaikan," jawabnya.
Pertemuan berlangsung tepat pukul 11.00 WIB. Presiden SBY didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kepala BIN Marciano Norman, Sesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam. Pertemuan berlangsung tertutup.
Sumber


Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyatakan sikap Indonesia terkait penyadapan yang dilakukan oleh Australia. Presiden SBY akan menyatakan langsung sikap Indonesia melalui jumpa pers.
"Kita akan mendengarkan penyataan presiden SBY. Terkait penyadapan yang dilakukan oleh Australia," ujar Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Presiden SBY akan menggelar jumpa pers pada pukul 13.00 WIB. Sebelumnya SBY bersama Menlu Marty Natalegawa dan Dubes RI di Australia Najib Riphat Kesoema bertemu untuk melaporkan kondisi terkini di Australia.
Pertemuan berlangsung tepat pukul 11.00 WIB. Presiden SBY didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kepala BIN Marciano Norman, Sesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
Terkait penyadapan ini, pemerintah memutuskan membatasi komunikasi dengan Australia. Selain itu BIN juga mengamankan telepon milik para pejabat negara.
Sumber


Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara tegas meminta pemerintah Australia menjelaskan dugaan penyadapan terhadap pejabat negara Indonesia.
"Pemerintah Indonesia mengharapkan penjelasan dan sikap resmi dari Australia atas penyadapan itu," kata SBY di Istana, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Penjelasan resmi harus langsung disampaikan pemerintah Australia kepada Indonesia. Untuk meminta penjelasan ini, SBY langsung mengirimkan surat ke Perdana Menteri Australia Tony Abbot.
"Melalui mimbar ini saya betul mengharapkan penjelasan dan sikap resmi Australia kepada pemerintah Indonesia bukan komunitas dalam negeri Australia," imbuh dia. 
Sejak pekan lalu, pemerintah melalui Menlu Marty Natalegawa telah meminta penjelasan atas penyadapan yang dilakukan Australia dan Amerika Serikat. "Ada dugaan kuat penyadapan terjadi," ujarnya. 
Dalam pernyataannya, SBY mengatakan penyadapan tidak lazim terjadi di era saat ini. Sebab hubungan Indonesia dan Australia tidak dalam kondisi bermusuhan.
"Saya mempertanyakan, kenapa harus menyadap parter kawan bukan lawan," ujar SBY. 
Sumber


Sumber : detik.com

~Salam Portal Dunia~

{ 1 Komentar... read them below or add one }

Silahkan kalian boleh berkomentar apapun, yang penting jangan memasukkan kata-kata kasar, jangan spam, jangan menyinggung SARA, n jangan ngasih link-link yang tidak bermanfaat sama sekali yaa.. :) :)

~Salam Portal Dunia~

Welcome to My Blog

follow

Anda pengunjung ke ...

Top Articel

Profil Saya

Followers

Kirim SMS Gratis

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Portal Dunia -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Modified by Akmal Adi -

[Tutup]